Pelayanan Digital - Seksi Komsos

Misa Minggu Palma perdana di Gereja St. Antonius Padua sudah terlaksana dengan lancar dan khidmat pada Sabtu, 12 April 2025, pukul 16.00 WIB. Misa sore ini dipimpin oleh Romo Antonius Heruyono, SCJ.

Perarakan dimulai dari pintu utama gereja. Sebelum misa dimulai, umat sudah berkumpul dengan tenang di dalam dan di depan pintu utama gereja, masing-masing membawa daun palma di tangan. Mereka dengan antusias mengangkat daun palma ke atas saat Romo Heru berkeliling memerciki daun palma diiringi lagu dari paduan suara dan segenap umat. Suara doa dan nyanyian terdengar mengisi suasana, sederhana namun khidmat.

Umat tampak memenuhi gereja mulai dari balkon sampai ke kapel. Begitu juga di Gedung Hati Kudus Yesus (GHKY) Lantai 4, walau tidak sampai terlalu penuh. Sementara, di luar gereja, halaman gereja penuh dengan kendaraan, sampai ke pelataran parkir di depan SD St. Antonius. Pos Kesehatan kali ini ditempatkan di samping garasi pastoran, di bagian belakang GHKY. Sedangkan, Posko Panitia seperti biasa berada di Gedung Cura Animarum (pastoran lama).

Yang menarik dalam Minggu Palma kali ini, ada hiasan atau ornamen yang dibuat oleh Seksi Perlengkapan (Thomas Setiawan). Ornamen itu berupa gambar Yesus naik keledai dihiasi daun palma yang dibuat dari bahan tripleks, kemudian di depannya diberi kain putih dan di belakangnya diberikan lampu sorot, sehingga terkesan seperti siluet wayang. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, sudah disediakan juga beberapa ornamen lainnya untuk Trihari Suci. Ornamen tersebut dibuat masing-masing dua buah: satu diletakkan di samping patung Bunda Maria/sebelah altar, dan satu lagi diletakkan di Lantai 4 GHKY. Menurut Thomas, untuk Trihari Suci nanti, akan dipajang masing-masing tiga buah ornamen. Yang satu lagi akan ditempatkan di Ballroom Vitri.

Selama misa berlangsung, umat terlihat khusyuk menunduk dalam doa, menikmati suasana penuh kedamaian. Suasana hening saat umat merenungkan saat mendengarkan Sabda Tuhan.

Dalam khotbahnya, Romo Antonius Heruyono, SCJ mengangkat tokoh Pontius Pilatus. Dikisahkan bagaimana Pilatus yang awalnya berada “di luar panggung” akhirnya berada di dalam satu panggung bersama dengan Yesus. Di luar panggung, Pilatus berada bersama rakyat, orang banyak, yang berteriak menuntut Yesus untuk dihukum mati. Namun, ketika berada di dalam satu panggung bersama dengan Yesus, Pilatus berubah. “Pilatus cenderung percaya kepada Yesus,” kata Romo Heru. Berbeda dengan orang banyak yang menuntut Yesus dihukum mati, Pilatus justru cenderung percaya kepada Yesus.

Ini menjadi gambaran kita bersama, rupa-rupanya ketika bersama dengan Yesus, hidup kita diberkati, hidup kita pun menjadi mendengarkan Dia yang bersama-sama dengan kita. Ketika kita berada jauh dari Yesus, berada “di luar panggung”, kita mendengarkan suara-suara yang lain. Maka, kita diajak untuk bersama-sama merenungkan, Pilatus seperti apa yang akan kita hidupi dalam Pekan Suci ini, terutama menuju Jumat Agung: apakah Pilatus yang dekat dengan Yesus dan percaya kepada Yesus, atau Pilatus yang jauh dari Yesus yang mendengarkan suara-suara yang lain. Renungan ini patut menjadi refleksi kita bersama.

Peliput: Eko & Karren (Tim Komsos)