Gereja Katolik Paroki St Antonius Padua, Bidaracina
Misa Minggu Palma pagi, 13 April 2025, di Gereja St. Antonius Padua, dimulai pukul 07.00 WIB. Sejak pukul 06.00 umat mulai berdatangan dan pelan-pelan kian memadati lapangan parkir di depan SD St. Antonius dan Ballroom Vitri. Untuk misa kali ini, Panitia Paskah membagi lokasi umat menjadi tiga petak, yaitu satu petak di depan Ballroom Vitri dan dua petak lagi memanjang di depan SD St. Antonius ke arah Gedung Hati Kudus Yesus (GHKY), dibagi sisi kiri dan sisi kanan. Sisi tengah dikosongkan untuk prosesi perarakan Romo dan petugas liturgi. Koor dan altar kecil ditempatkan di depan gerbang SD St. Antonius.
Umat yang hadir dalam misa ini cukup banyak. Walaupun ada sedikit kendala teknis audio pada awal upacara, perarakan berjalan tertib dan lancar. Umat dengan khidmat mengikuti prosesi perarakan meskipun tersorot langsung oleh matahari pagi. Mereka tetap bersemangat mengikuti perarakan sampai masuk ke dalam gereja. Setelah gereja terisi penuh, umat yang tersisa diarahkan untuk mengikuti misa di Lantai 4 dan Selasar GHKY.
Di sela khotbahnya, Romo Vin mengatakan, sebenarnya ia mengharapkan perarakan dimulai dari pintu utama gereja saja, tetapi panitia tetap menginginkan perarakan dilakukan dari SD St. Antonius karena umat ingin merasakan suasana seperti perjalanan yang dilakukan Yesus ketika memasuki Yerusalem 2.000 tahun yang lalu. Jadi, perarakan pun dilakukan dari depan SD St. Antonius & Ballroom Vitri menuju gereja.
Menurut Romo Vin, Paskah sendiri tidak hanya ikut berarti merasakan sengsara Yesus, tetapi juga menemukan maknanya. Mengenang dan merenungkan perarakan Yerusalem bermakna mengundang Tuhan dalam hidup kita.
Romo Vin, yang memerankan Yesus dalam passio, menegaskan bahwa perarakan ini adalah simbol perjalanan hidup umat menuju Yerusalem Surgawi bersama Tuhan. Ia menekankan makna “Hosana” sebagai seruan permohonan pertolongan dan bentuk pengakuan akan kemuliaan Allah yang hadir dengan rendah hati. Umat diajak untuk membuka hati, memanggil Tuhan, dan belajar dari kerendahan hati-Nya.
Suasana Pekan Suci kali ini terasa berbeda karena ada dekor baru di dalam gereja. Momen yang paling penting adalah saat daun-daun palma diberkati dan diperciki oleh Romo. Dan, momen paling spesial dan unik adalah ketika umat berjalan menuju gereja sambil melambai-lambaikan daun palma. Sempat terjadi satu insiden kecil, yaitu ada seorang umat yang tiba-tiba pingsan saat berdesakan masuk ke dalam gereja. Namun, hal ini dengan sigap segera ditangani oleh Tim Tata Laksana dan Tim Kesehatan.
Peliput: Eko, Cheva, Giovan, Tadeo, Fernando (Tim Komsos)
Tue Apr 29 2025 - webmaster