Header-Natal
Aturan keagamaan yang ada mau membantu kita untuk menghayati iman dan kasih secara lebih baik dan total. Hari Sabat dikhususkan untuk menaruh perhatian kepada Tuhan, dapat bedoa secara khusuk dan buahnya adalah berbuat kasih, kebaikan kepada semua orang. Maka ada larangan tidak boleh bekerja pada hari sabat, agar mereka berdoa kepada Tuhan, menaruh perhatian kepada Sabda-Nya serrta mempraktekan pada tindakan kasih untuk semua orang. Maka kalau aturan keagamaan ini dilaksanakan dengan baik, dihayati pasti tidak akan ada kebencian kepada orang lain serta tindakan kejahatan dalam hidup bersama.
 
Orang-orang Farisi menegur dan ingin mempermalukan Yesus karena para murid dianggap tidak melanggar hari sabat. “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Mereka bangga dapat mempersalahkan Yesus. Namun justru Yesus membimbing mereka untuk meluruskan pikiran dan tidak berprasangka buruk serta mudah menyalahkan orang lain. Para murid Yesus itu memetik bulir gandum untuk dimakan sambil berjalan menyertai Yesus. Mereka tidak bekerja memanen gandum. Mereka lapar perlu makan, maka tidak salah kalau memetik bulir gandum untuk dimakan.
 
“Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari sabat. Jadi, Anak manusia adalah Tuhan, juga atas hari sabat. Hari Sabat untuk membimbing kita supaya memprioritaskan waktu bagi Tuhan dalam doa dan ibadat. Kita mendengarkan sabda-Nya dan mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Para murid sudah bersama Tuhan Yesus dan menderngarkan ajaran-Nya secara langsung, kelak mereka mepraktekan ajaran itu dan menjadi pewarta-Nya. Jadi Anak Manusia yaitu Yesus adalah Tuhan yang berkuasa termasuk atas hari sabat.
 
Hari Minggu disebut juga sebagai hari Tuhan, hari libur tidak bekerja. Maksudnya supaya kita memprioritaskan Tuhan untuk dapat berdoa, merayakan ekaristi, mendengarkan dan merenungkan sabda-Nya. Pengalaman kasih bersama Tuhan ini akan mewarnai dan menjiwai, mendorong kita berbuat baik dalam hidup sehari hari. Sungguhkan kita merayakan hari minggu sebagai hari Tuhan?
 
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu. Engkau selalu hadir membimbing kami. Engkaulah Tuhan kami dan atas hari Sabat. Bimbinglah kami agar dapat merayakan hari Minggu secara benar dan baik, meluliakan Engkau dalam doa dan ekaristi. Semoga kami senantiasa bertekun mendengarkan sabda-Mu dan melaksanakan dalam hidup sehari-hari. Amin 
 
Bidaracina 18 Januari 2022, Blasius Sumaryo SCJ