Header-Natal

Yesus tahu apa yang ada dalam diri masyarakat Yahudi. Mereka berusaha membunuh Dia. Karena itu Yesus meninggalkan Yudea dan mewartakan Sabda di Galilea. Ia tidak takut atau menghindari penderitaan. Namun “Saat-Nya belum tiba.” Supaya semakin banyak orang yang mengenal Dia, percaya dan diselamatkan.

Meraka yang hendak membunuh Yesus itu tidak bisa memahami siapa Yesus ini yang sesungguhnya. Sebab dari semua karya dan kebaikan yang Yesus lakukan itu Dia memenuhi kriteria bahwa Dialah Mesias. Namun mereka ragu, karena Mesias tidak diketahui asal-usulnya, sementara Yesus mereka semua tahu dari Nazaret. “Mungkinkah pemimpin kita benar-benar tahu bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita semua tahu dari mana asal usul-Nya, padahal bila Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu darimana asal-Nya.”

Meskipun Yesus diacam untuk dibunuh, Ia tetap saja pergi ke Yerusalem di Yudea untuk merayakan hari raya pondok daun. Ia memberi teladan kepada kita untuk menghidupi iman dan berbakti kepada Bapa. Yesus tidak takut dan cemas bahwa akan dibunuh, sebaliknya Dia dengan leluasa berbicara dengan semua orang. Yesus tetap mewartakan kabar baik dan meneguhkan iman semua orang yang Ia jumpai di Bait Allah. “Memang Aku kamu kenal dan kamu kenal dari mana asal-Ku, namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia sebab Aku datang dari Dia, dan Dialah yang mengutus Aku.”

Karya Allah dapat terwujud dalam situasi dan cara yang Ia kehendaki serta diluar pengertian kita. Mereka mau membunuh Yesus karena pemahaman dan penghayaan iman yang sempit. “Mereka berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.” Kita perlu terbuka dan menerima Yesus dengan sepenuh hati. Dalam diri Yesus kita bisa mengenal Allah Bapa yang mengasihi kita.

Ya Tuhan ajarilah kami melihat dan memahami kehadiran serta karya-Mu. Semoga kami semakin mengenal Engkau, percaya dan mencintai-Mu. Bersihkanlah hati kami dengan sabda pengampunan-Mu dan jadikanlah kami pribadi yang mencintai keadilan, kebenaran dan kedamaian. Amin

Bidaracina 1 April 2022, Blasius Sumaryo SCJ