Header-Natal

Membasuh tangan agar bersih dan sehat sudah menjadi kebiasaan hidup masyarakat jaman Yesus. Para leluhur sudah mewariskan kepada mereka. Hanya dalam praktek kehidupan mereka melaksanakan itu semua karena aturan belaka, tanpa motivasi yang benar serta menumbuhkan kasih kepada Tuhan dan sesama. Yesus mengkritik ahli Taurat dan orang Farisi agar tidak hanya mempraktekan aturan nenek moyang, tetapi mengabaikan perintah cinta kasih Tuhan.

“Hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kita disadarkan akan warisan iman dan kasih yang diberikan oleh mereka, agar kita dapat menghayati dalam kerukunan dan damai. Hati yang bersih, penuh kasih akan selalu menyebarkan kasih Tuhan kepada sesama. Kita memberikan damai sejahtera Tuhan yang selalu menyertai dan memberikan rahmat yang kita butuhkan. Kasih kita kepada orang tua semakin hidup, kuat dan membahagiakan mereka.

Yesus menanamkan semangat dan prinsip hidup kita yang mengandalkan dan mengutamakan kehendak Bapa terwujud dalam hidup ini. Karena itu kita dapat selalu mengikutsertakan Tuhan dalam aktivitas, kegiatan serta karya kita. Kita selalu mohon berkat, perlindungan dan penyertaan-Nya. Kita berani menyebarkan kehendak Allah untuk berbagi kasih ilahi kepada semua orang.

Selama pandemi covid 19 ini kita sudah mempraktekan budaya cuci tangan agar bersih dan sehat. Hanya saja aktivitas ini belum tertanam dalam kesadaran masyarakat. Banyak orang melaksanakan cuci tangan hanya sekedar aturan belaka. Dampaknya kini beberapa orang sudah mengabaikan cuci tangan demi kesehatan dan kebersihan. Mari kita lestarikan kebiasaan baik dari para leluhur kita dan kita kembangkan perintah kasih Tuhan yang menyelamatkan dan membahagiakan semua orang.

Tuhan kami bersyukur Engkau telah menyertai kami dalam kehidupan ini. Tinggallah selalu bersama kami. Semoga kata dan karya kami menghadirkan kedamaian, kebahagian yang dirindukan dunia ini. Amin

Bidaracina 8 Februari 2022, Blasius Sumaryo SCJ