Header-Natal

Hari Minggu Biasa V

Gereja membutuhkan orang-orang yang berani menjadi pewarta kabar keselamatan Allah. Yesaya memberikan teladan kepada kita dalam kesiapsedian untuk diutus Tuhan. “Inilah aku, utusah aku.” Tuhan menyemangati Petrus dan para murid yang lain untuk pergi ke tempat yang dalam, “Duc in altum.” Kita masuk ke bagian dalam yakni Hati Allah untuk menimba kasih dan rahmat-Nya.

Kehadiran yang ilahi sungguh mempesona sekaligus menggetarkan jiwa kita. Yesaya terpukau oleh mahkul surgawi Serafin yang khidmad memuji kebesaran Tuhan yang Mahakuasa dan kudus. Ia juga merasa akan binasa karena mendapati diri “kotor”. Simon Petrus menyaksikan keajaiban yang terjadi saat perintah dan kata-kata Yesus ditaatinya. Ia juga merasa diri pendosa dan meminta Yesus Tuhan menjauhinya. Ia tidak tahan berdekatan dengan Yang Ilahi. Ia diliputi rasa kagum akan kekuatan Sabda Ilahi dan merasa diri tidak pantas, tidak layak.

Yesus meneguhkan Simon Petus, “Jangan takaut, Mulai sekarang Engkau akan menjala manusia.” Sapaan Yesus yang menghibur, memberi kekuatan dan menghilangkan ketakutan, rasa diri tidak pantas di hadapan Tuhan. Simon meninggalkan segala sesuatu dan mengkuti Yesus sepenuhnya. Pengalaman batin, perjumpaan dengan Tuhan dapat menggerakan kita dan membuka lembar baru dalam kehidupan.

Menjala manusia berarti menghimpun dan membawa sesama ke kehidupan baru, menemukan sumber kehidupan yakni Tuhan sendiri. Kita diutus Tuhan untuk merenggut manusia dari kuasa maut. Kita diikutsertakan dalam karya keselamatan Yesus. Kenyataan “maut” ini meliputi: kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan, penindasan, perpecahan, tidak adanya damai. Kita diutus untuk merenggut manusia dari serentetan wujud maut itu dan membawa semua orang menjadi pribadi yang dicintai dan tidak merasa diri dilupakan Tuhan. Keharian Yang ilahi mempesona, kita merasa diri tidak pantas berdosa, namun Yang Ilahi menolong kita, sehingga kita dapat menerima kehadiran yang ilahi ini tanpa takut.

Tuhan kami bersyukur atas kehadiran-Mu dalam kehidupan kami ini. Semoga kami semakin mengagumi dan mengimani Engkau serta mau terlibat dalam karya penebusan-Mu. Bimbinglah kami dengan rela hati menjadi utusan-Mu untuk membangun Gereja demi semakin tegaknya Kerajaan-Mu di dunia ini. Amin

Bidaracina 6 February 2022, Blasius Sumaryo SCJ