Header-Natal

Peringatan Santa Agata, Perawan dan Martir

Agata berasal dari daerah Catania, Sisilia. Sejak masa muda ia membaktikan diri sepenuhnya kepada Kristus. Ia telah mengikrarkan kaul kemurnian secara pribadi. Ia membaktikan hidupnya kepada Tuhan dengan melayani orang miskin dan sakit. Karena hidupnya ini, ia ditahan dan dibunuh sebagai martir pada masa penganiayaan Kaisar Decius tahun 251. Sebagai mempelai Kristus ia ambil bagian dalam kebaikan Kristus.

Yesus memperhatikan kebutuhan para murid yang sibuk dan terlibat aktif dalam pelayanan. “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Banyak orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Yesus mengajak kita untuk beristirahat dari kesimbukan dan sendirian bersama dengan Dia. Kita menimba kekuatan dari rahmat dan bersama Dia.

Yesus mendorong kita untuk mencari tempat yang sunyi, agar kita dapat fokus dalam doa bersama Dia. Istirahat adalah waktu kita bersama Tuhan dan menimba kekuatan rohani, dengan demikian kita mempunyai semangat baru, jiwa yang segar untuk melayani Tuhan dan sesama. Jiwa dan semangat pelayanan ini mengobarkan serta memberi kekuatan baru saat berjumpa dan melayani orang banyak.

Banyak orang mencari Yesus melalui jalan darat mendaluhi Yesus dan para murid. Yesus menunda waktu istirahat bersama para murid dan memberi teladan untuk mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi mereka. “Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengejarkan banyak hal kepada mereka.” Yesus menguatkan dan menyegarkan semua orang yang bersama dengan Dia.

Tuhan, Engkaulah gembala kami yang baik. Kami tidak akan kekurangan. Berilah kami ketenangan dan kelegaan hati dan jiwa kami. Semoga kebijaksanaan-Mu terenam dalam diri kami, agar seluruh kehendak cinta kasih-Mu terwujud di dunia. Amin

Bidaracina 5 Februari 2022, Blasius Sumaryo SCJ