Header-Natal

Peringatan santo Yohanes Bosco, Imam dan Pendidik

Yohanes Bosco berasal dari keluarga petani, lahir di Turino Italia tahun 1815. Ia mempunyai perhatian besar terhadap orang muda dan melihat jurang pemisah antara generasi tua dan muda. Itulah yang memotivasi dia untuk menjadi imam. Ia mengumpulkan orang muda di Torino dan mendampinginya. Ia mendirikan rumah untuk yatim piatu dan asrama untuk anak-anak muda yang dilengkapi dengan bengkel sepatu dan kayu untuk membekali mereka dengan ketrampilan hidup. Pada tahun 1859 atas restu Paus Pius IX , ia mendirikan Kongregasi Salesian Don Bosco (SDB). Ia juga mendirikan Serikat Putri-Putri Maria Pengantara Rahmat untuk memberi perhatian khusus pendidikan para pemudi. Yohanes Bosco meninggal tahun 1888 dan dikanonisasi sebagai santo tahun 1934.

Kehadiran Yesus selalu memberikan sukacita dan damai kepada Orang-orang disekitar-Nya. Yesus selalu tergerak oleh belas kasih dan memberikan kesegaran, kedamaian, kebahagian. Daya ilahi selalu dicurahkan Yesus untuk menolong semua orang, lepas dari belenggu kesulitan dan penderitaan. Namun kehadiran Yesus selalu menggetarkan roh jahat. Kehadiran Yesus selalu menjadi ancaman buat mereka.

Kuasa ilahi Yesus mengusir roh-roh jahat yang sudah lama berkuasa atas orang Garasa dan membelenggu mereka. Kuasa Yesus sungguh menajubkan, roh jahat itu berteriak : “Apa urusan-Mu dengan aku hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi. Demi Allah, jangan siksa aku!” Yesus mengusir roh jahat untuk keluar dari orang itu. “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Yesus punya kuasa mengusir roh jahat dan memberikan kedamaian dalam hidup umat manusia.

Kuasa Yesus diberikan kepada kita. Roh Kudus diberikan Tuhan kepada kita dan tinggal dalam diri kita. Tubuh kita menjadi Bait Roh Kudus. Namun sering kita tidak mau bekerjasama dengan Roh Kudus untuk memberantas kejahatan. Kita justru nyaman dengan kejahatan. Kini kita disadarkan dan dimungkinkan untuk menyambut Kristus, percaya kepada-Nya yang selalu memberikan Roh Kudus untuk menolak kejahatan. Tuhan telah mengasihi kita. Mari kita menghadirkan Yang Ilahi dalam kehidupan ini.

Tuhan ajarilah kami berkembang dan berjuang demi cinta kasih dan benaran. Semoga Roh-Mu membuka hati kami agar kami semakin mengimani Engkau yang hadir dan tinggal di tengah-tengah kami. Amin

Bidaracina 31 Januari 2022, Blasius Sumaryo SCJ