Header-Natal
Peringatan Santo Antonius Abbas
 
Antonius Abbas adalah bapa dari para rahib pertapa. Ia lahir di Mesir sekitar tahun 250. Sejak masa muda ia menjadi yatim piatu dan tertarik untuk menjadi pertapa. Ia membagi-bagikan warisan dari orang tuanya dengan menyisakan sebagian kecil untuk adiknya. Ia memulai hidup sebagai pertapa, meninggalkan rumah dan tinggal di ujung kampungnya dan kemudian pindah ke padang gurun. Cara hidupnya ini diakui, menarik banyak orang. Mereka hidup sebagai pertapa dan menyendiri di padang gurun. Antonius wafat pada tahun 356.
 
Hidup berdoa, bertapa dan berpuasa merupakan bagian hidup kita untuk semakin dekat dan mampu mendengarkan Tuhan. Berpuasa bagi kita berarti melatih diri kita, tidak memenuhi kehendak dan keinginan serta kesukaan kita. Kita berusaha mengatur diri kita untuk semakin mampu mendengarkan Tuhan yang hadir dalam kehidupan ini. Selama kita hanya memenuhi keinginan pribadi, kita akan mengalami kesulitan untuk bertemu dan mendengarkan Tuhan.
 
Kita perlu memperbaharui hidup dan diri kita supaya kita dapat menerima rahmat baru dari Tuhan. “Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.” Kita perlu melatih diri untuk dapat menyesuaikan diri kita dengan rahmat dan kehendak Tuhan. Karena itu dengan puasa, berdoa dan membaca kitab suci, kita dapat semakin memahami rencana dan kehendak Tuhan untuk diri kita.
 
Santo Antonius Abas menjadi teladan bagi kita. Ia sungguh mencari waktu, meninggalkan keramaian dunia untuk menyepi bertapa dan berdoa. Ia menemukan kebahagiaan hidup karena menemukan dan mengerti kehendak Tuhan dan mendoakan banyak orang. Mari kita melatih diri kita dengan berpuasa, menguasai kehendak dan keinginan kita serta menyesuaikan diri kita dengan rahmat Tuhan. Dengan demikian hati kita menjadi kanton baru yang selalu dapat menerima rahmat baru.
 
Tuhan kami bersyukur kepada-Mu, Engkau telah menyadarkan kami untuk selalu memperbaharui hati kami agar dapat menerima rahmat baru yang Engkau curahkan kepada kami. Semoga karena doa dan teladan santo Antonius Abbas, kami dapat menyangkal diri dan senantiasa mengasihi Engkau melebihi segala sesuatu. Amin 
 
Bidaracina 17 Januari 2022, Blasius Sumaryo SCJ