Header-Natal

Tidak ada orang yang pernah bangkit dari kematian. Situasi inilah yang mewarnai para murid tidak mudah percaya akan pengalaman iman perjumpaan teman-teman mereka dengan Yesus yang telah bangkit. Yesus yang telah bangkit ini dengan telaten dan sabar mendampingi murid-murid-Nya. Pertama-tama Ia menampakan diri kepada Maria Magdalena, kemudian kedua murid Emaus baru kemudian kepada kesbelas murid yang lain.

Yesus menemani dan menyertai mereka untuk membuka kesadaran mereka agar sungguh percaya akan kebangkitan-Nya. “Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Yesus yang bangkit menyatukan mereka dalam keyakinan bersama bahwa Dia sungguh telah bangkit.

Setelah mereka percaya, bahagia mengalami penyertaan Yesus yang telah bangkit ini, mereka semua diutus untuk mewartakan Injil. “Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Kekuatan Yesus yang bangkit menggulingkan batu penutup makam. Kini Yesus menggulingkan kekerasan hati dan pikiran para murid. Mereka menjadi percaya dan bahagia dalam kehidupan, lepas dari kesombongan, ketakutan, kecemasan serta kekawatiran.

Yesus yang bangkit memberikan kekuatan dan pola hidup yang baru kepada para murid. Mereka selalu bahagia dan berani mewartakan kebenaran untuk memutus rantai kejahatan. Iman akan Kristus yang bangkit memberi energi kasih, sukacita, kebahagian kepada kita semua. Sukacita, kebahagiaan yang mengalir dari iman dan kasih inilah yang kita bagikan dan berikan kepada semua orang yang kita jumpai.

Tuhan kami bersyukur atas kehadiran dan pendampingan-Mu. Hilangkanlah kekerasan hati,egoisme, iri hati yang sering menutup kebahagian kami. Bukakanlah bagi kami pintu rahmat kebijaksanaan, untuk mewartakan sukacita Injil ke seluruh dunia. Amin

Bidaracina 23 April 2022, Blasius Sumaryo SCJ