Header-Natal

Jumat Agung

Kata-kata terakhir Yesus sebelum wafatnya di kayu salib adalah Sudah selesia (“tetelestai”). Ungkapan ini merupakan rangkuman dari perjalanan karya penebusan Yesus sejak awal. Kiranya Yesus mau mengatakan sudah terlaksana sampai utuh, sudah kecapai, “yo wis klakon”. Ia sudah menunaikan karya penyelamatan secara paripurna.

Yesus memberitakan kabar baik berkeliling dari daerah-daerah: kota dan desa. Ia menyembuhkan orang yang sakit, mengusir setan, membangkitkan yang mati, mengampuni dosa dan memutus kekerasan , kejahatan dengan budaya kasih dan pengampunan. Yesus telah memberikan segala-galanya bahkan wafat di Salib untuk memberikan hidup kekal kepada kita semua.

Saat tombak menusuk lambung Yesus, segera ke luar darah dan air yakni sakramen-sakramen Gereja. Yesus memberikan sumber hidup yang menyegarkan serta menyucikan hidup kita. Ungkapan kasih yang tulus dari Yesus dan tidak berkesudahan. Yesus selalau memberikan sumber kesegaran dan kesucian kepada kita melalui perayaan sakramen-sakramen gereja.

Yesus telah mengubah kebencian, kekerasan yang ada dalam hidup kita dengan kasih yang tulus. Darah-Nya yang mengalir dalam peristiwa Salib menjadi tebusan dosa dan mengkuduskan kita. Yesus telah wafat untuk keselamatan kita. Melalui kisah sengsara Yesus ini, kita menyadari besarnya dosa kita dan dampaknya bagi penderitaan Yesus. Namun kita juga dapat melihat betapa besar cinta dan pengorbanan Yesus untuk kita. Kini kita penuh syukur merayakan wafat Yesus dengan hati terbuka agar dapat menerima kasih Allah yang agung dan tanpa batas ini.

Tuhan Yesus, sungguh agung pengurbanan-Mu untuk kami. Ingatlah ya Tuhan akan belas kasih-Mu dan lingdungilah kami selalu serta perbaharuilah hidup kami. Amin

Bidaracina 15 April 2022, Blasius Sumaryo SCJ