Header-Natal

Keinginan akan harta dan pemenuhan terhadap kesenangan pribadi dapat mendorong kita untuk melupakan bahkan “menjual “ Tuhan. Yudas Iskariot salah seorang murid Yesus tega menjual Yesus hanya untuk sejumlah uang . “Mereka menyerahkan tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.”

Dewasa ini juga banyak orang yang menyerahkan atau meninggalkan Yesus hanya ingin mendapatkan pekerjaan, jabatan, popularitas atau cinta dari seorang pria atau wanita. Begitu mudah orang menanggalkan iman kepercayaan dan kasih Tuhan yang begitu agung untuk menyelamatkan kita. Yesus tetap setia, tegar dan sabar menghadapi prilaku Yudas. Ia dengan tabah dan rela menderita sengsara akibat pengkianatan Yudas Iskariot seorang murid-Nya.

Para murid yang lain tidak menyangka jika Yudas Iskariot tega untuk mengkianati cinta Yesus dan menyerahkan Dia kepada imam-imam kepala. “Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah seorang demi seorang kepada-Nya; Bukan aku ya Tuhan?” Namun saat Yudas mengungkapkan “bukan aku ya Tuhan.” Yesus menjawab ;”Engkau telah mengatakannya.” Yudas telah mengatakan kepada imam kepala untuk menyerahkan Yesus dan menerima imbalan tiga puluh uang perak.

Yesus tidak gentar , takut atau marah terhadap pengkianatan Yudas Iskariot ini. Ia tetap setia melaksanakan janji untuk menyelamatkan umat manusia. Cinta dan kesetian Yesus ini mendorong kita untuk masuk dalam peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus. Kita sadar akan kerapuhan, dosa kita sebagai bentuk pengkianatan kita terhadap kasih Tuhan. Kita lihat penderitaan Yesus sebagai bentuk cinta-Nya untuk menyelamatkan kita. Kita kembangkan pertobatan karena cinta Tuhan yang agung dan tulus ini. Kita sediakan rumah dan hati kita menjadi tempat Tuhan merayakan Ekaristi Paskah. “Waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.”

Tuhan kami telah menjual Engkau untuk hal-hal yang tidak berarti untuk keselamatan kami yakni jabatan, popularitas atau cinta kasih dari seseorang. Ketaatan-Mu kepada Bapa telah berbuah keselamatan pada dunia. Semoga kami para murid-Mu dapat belajar kesetian yang sama sehingga kami dapat bertobat dan setia kepada-Mu. Amin

Bidaracina 13 April 2022, Blasius Sumaryo SCJ