Header-Natal

Bacaan-bacaan ekaristi sepanjang pekan suci ini mengajak kita untuk melihat dan merenungkan apa yang dibuat oleh Yesus sepekan sebelum kematian-Nya. Setelah berada di Yerusalem dan disambut dengan sukacita, Ia mengunjungi keluarga Betania: Marta, Maria dan Lazarus. Mereka selalu menyambut kehadiran Yesus dan tumbuh persahabatan yang kental. Mereka merasa damai, tanang, bahagia bersama Yesus. Mereka percaya kepada Yesus. Karena itu Yesus selalu mengunjungi keluarga mereka ketika Ia berada di Yerusalem.

Yesus dijamu oleh mereka. Perjamuan ini sebagai ungkapan syukur atas kunjungan dan kasih Yesus yang telah membangkitkan Lazarus dari kematian. Mengagumkan jika kita memperhatian cara dan peran mereka dalam menjamu Yesus ini. Lazarus hanya diam menerima dan menyertai Yesus. Marta melayani menyiapkan hidangan. Maria meminyaki kaki Yesus. Mereka semua melakukan semuanya itu untuk melayani Yesus dengan tulus hati. Peran mereka dalam pelayanan dengan tulus hati ini berkenan di hati Tuhan.

Yudas Iskariot mengkritik tindakan Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal itu sebagai pemborosan. Ia menutup kebobrokan dirinya yang sering mencuri, mengambil uang kas bersama yang ia pegang dengan ungkapan: “Mengapa minyak narwastu itu tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin.”

Yesus tetap mendukung dan menerima pelayanan Maria yang meminyaki kaki-Nya dengan senang hati. “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Melalui sabda ini kita ditantang untuk terlibat dan ambil peran dalam karya Yesus. Peran apa yang hendak kita lakukan bagi Tuhan supaya kita bahagia dan semakin terlibat bagi karya penebusan Yesus?

Tuhan Yesus kunjungilah keluarga kami seperti Engkau mengunjungi keluarga Betania: Marta, Maria dan Lazarus. Buatlah kami semua bersama anggota keluarga kami semakin aktif menerima kehadiran-Mu dan turut terlibat dalam karya pelayanan-Mu dengan hati yang tulus. Amin

Bidaracina 11 April 2022, Blasius Sumaryo SCJ