Header-Natal

Salah pendapat sering memicu pertengkaran, kemarahan, tindakan kekerasan bahkan pembunuhan. Orang belum tahu persis permasalahannya sudah terbakar emosi dan buahnya adalah tindakan kejahatan. Setelah terjadi tindakan kekerasan baru ia mengungkapkan penyelasan dan kesadaran bahwa ia kilaf. Orang-orang Yahudi hendak melempari Yesus dengan batu hanya karena belum tahu persis siapa Yesus itu. Mereka berpegang teguh pada pemikiran dan pendapatnya saja dan tidak mau terbuka untuk menerima ajaran Yesus. Karena itulah mereka selalu konflik dengan Yesus.

Mereka setia berpegang teguh pada ajaran agama dan keyakinan bahwa Yesus itu menghujat Allah dan menyamakan diri dengan Allah. Yesus tetap sabar dan berusaha membuka pemikiran mereka. “Banyak perbuatan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah diantaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?”

Mereka tidak peduli akan segala kebaikan Yesus. Mereka melihat bahwa Yesus menyamakan diri dengan Allah maka perlu dihukum rajam dengan batu supaya mati. Mereka disadarkan Yesus akan isi Taurat: “Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah? Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan!” JIka mereka memahami Taurat sebenarnya mereka dengan mudah dapat mengerti ungkapan Yesus “Bapa ada dalam Aku dan Aku ada di dalam Bapa.” Mereka akan percaya dan menerima karya dan kebaikan Yesus ini.

Kita perlu berkembang menjadi pribadi yang rendah hati dan bijaksana. Banyak orang tidak memahami, mengenal sesama dengan tepat dan menghukum sesamanya yang berbeda pendapat dengan dirinya. Pandangan sempit yang sering mengikat dan mengkungkung diri kita dan menolak perbuatan baik orang lain. Kita perlu membuka diri, menerima kehadiran Tuhan lewat sesama serta selalu berpikir positif Allah juga hadir dan aku ada di dalam Bapa.

Tuhan kami bersyukur atas kehadiran-Mu dalam kehidupan kami. Jiwailah kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami dapat menerima, menghargai dan menghormati sesama kami. Semoga berkat rahmat dankuasa-Mu kami semakin erat bersatu dengan Engkau. Amin

Bidaracina 8 April 2022, Blasius Sumaryo SCJ