Header-Natal
Hidup kekal adalah hidup bersama dengan Tuhan dalam kebahagian abadi. Semua orang diselimuti kemuliaan Allah, tiada lagi kesedihan dan penderitaan. Kehidupan inilah yang dirindukan dan ingin digapai oleh semua orang. Dalam Injil hari ini ada seorang yang berlari-lari serta berlutut di hadapan Yesus. “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
 
Yesus menegaskan untuk mendapat hidup yang kekal, kita harus setia dan mewujudkan perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari.  Orang itu sudah mewujudkan semuanya sejalk masa kecilnya. Yesus tunjukan kekurangan yang harus dilengkapi untuk mendapat hidup yang kekal ini. “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engakau akan beroleh harta di Surga. Kemudian datanglah kemari dan ikutilah Aku.”
 
Kita disadarkan bahwa uang dan kekayaan bukan hal yang jahat, namun itu semua karunia Allah supaya kita mampu berbagi, berbuat kasih menolong sesama. Kekayaan juga tidak menjamin kita dapat masuk dalam kerajaan Surga kalau kita tidak berbagi dengan sesama.  Kita ingat dalam Injil orang kaya yang tidak dapat masuk Kerajaan Allah dan minta Bapa Abhraham agar Lazarus datang menolongnya? Ia tidak masuk dalam Kerajaan Allah karena sikapnya sewaktu hidup di dunia ini tidak mau membantu sesama yang menderita dengan kekayaan yang dimilikinya.
 
Semakin banyak harta yang kita miliki, semakin gampang kita dapat membantu sesama yang kekurangan dan menderita. Kita semakin peduli , tergerak hati untuk menolong dan mengangkat martabat manusia. Ketimpangan sosial yang ada di antara kita bukan karena  Tuhan, tetapi karena egoisme kita yang tidak mau berbagi, tidak mau peduli kepada orang lain. Tuhan mengingatkan kita untuk semakin mengasihi, peduli dan bersaksi. Inilah langkah hidup kita dalam menggapai hidup kekal.
 
Tuhan kami bersyukur atas semua berkat yang Engkau berikan kepada kami. Gerakkanlah hati kami untuk semakin peduli dan rela berbagi dengan sesama. Semoga kami salaing menaruh cinta kasih dan melayani dengan hati tulus iklas seturut  kehendak-Mu. Amin 
 
Bidaracina 28 Februari 2022, Blasius Sumaryo SCJ