Header-Natal

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 
Kehidupan beragama jika hanya ditaati secara hukum atau kewajiban tidak membuat hati kita penuh kasih dan perhatian kepada Tuhan dan sesama. Orang Farisi mentaati semua hukum yang ada, bahkan mereka mengukut kesucian dari ketaatan kepada hukum secara penuh, tidak bercacat. Mereka mengamati orang lain untuk disalahkan dari segi lahiriah memenuhi aturan hukum yang ada.
 
Mereka tahu jika Yesus selalu berbuat baik dimanapun Yesus berada. Yesus selalu tergerak hati untuk berbelas kasih dan menyembuhkan mereka yang menderita, sakit kapanpun dan dimanapun Ia berada. Yesus selalu melimpahkan kasih-Nya menyembuhkan orang orang yang sakit. Maka saat Yesus masuk rumah ibadat, orang Farisi “mengamat-amati kalau-alau Ia menyembuhkan orang itu pada hari sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.”
 
Yesus tetap menyadarkan semua orang bahwa berbuat baik itu dapat dilakukan kapan saja dan tidak terhenti oleh sabat. Yesus juga tidak merisaukan orang Farisi yang selalu mengamati Dia dan selalu ingin mempersalahkan-Nya. “Mari, berdirilah di tengah!” Yesus mengundang orang yang mati tangannya itu tampil ke depan dan menyembuhkannya. Yesus membuka pandangan, kesadaran mereka: “Manakah yang diperbolehkan pada hari sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?”
 
Iman perlu kita wujudkan dalam tindakan kasih, berbuat baik kepada siapapun dan di manapun. Kita peka dan peduli kepada orang yang menderita, menolong mereka secara tulus agar mereka dapat keluar dari kesulitan dan mencercap kebahagian hidup. Yesus mengundang kita untuk berdiri di tengah masyarakat dan mengungkapkan kasih dengan berbuat baik dan tidak berhenti berbuat baik hanya karena komentar orang lain.
 
Tuhan kami bersyukur kepada-Mu, Engkau mendorong kami untuk selalu berbuat baik kepada semua orang. Sembuhkanlah tangan-tangan yang mati untuk mengulurkan kasih-Mu kepada sesama yang sunguh menderita. Semoga kami selalu mengandalkan Engkau dalam setiap langkah hidup kami. Amin 
 
Bidaracina 19 Januari 2022, Blasius Sumaryo SCJ