Print

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 
Setiap bangsa mempunyai cara untuk bersyukur kepada Tuhan dan mempersembahkan persembahan syukur kepada Tuhan. Bangsa Israel mempunyai kenangan yang mendalam atas karya Tuhan yang menyelamatkan anak-anak sulung Israel. Mereka berdoa, mempersembahkan hewan kurban, mengoleskan darahnya di ambang pintu dan Tuhan menyelamatkan semua anak sulung dari keluarga ini. Bunda Maria dan santo Yusuf mempersembahkan Yesus anak sulung di kenisah dan membuahkan sukacita dalam kehidupan.
 
Simeon dan Hanna sudah lama menantikan kehadiran Mesias. Saat mereka melihat kanak-kanak Yesus yang dipersembahan oleh Maria dan Yusuf, mereka dipenuhi Roh Kudus dan mengenali bayi Yesus ini. Mereka menyambut dengan sukacita. Penantikan mereka yang sudah lama akan kehadiran juru selamat kini terpenuhi. Simeoan mengungkapkan kegembiraan hatinya : “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.”
 
Kita disadarkan bahwa mempersembahkan diri kepada Tuhan itu bagian hidup dan iman yang perlu kita perbaharui. Bunda Maria dan santo Yusuf mempersembahkan kanak-kanak Yesus dan diri mereka sendiri. Mereka memperbaharui persembahan diri dalam ketaatan, kesetian kepada Tuhan. Persembahan ini membuahkan sukacita dan kebahagian bagi semua orang.
 
Marilah kita bersama bunda Maria dan santo Yusuf memperbaharui persembahan diri kita. Semuanya telah kita terima dari Allah, kini kita persembahkan kembali kepada-Nya. Kita persembahkan doa, karya dan keluarga kita untuk dipersatukan dengan kurban dan persembahan diri Kristus. Kita akan bersukacita seperti Semeon karena mata kita telah melihat keselamatan dari Tuhan.
 
Tuhan bantulah kami agar dapat meneladan bunda Maria dan santo Yusuf dalam  mepersembakhkan diri, Curahakanlah Roh-Mu agar kami selalu dapat melaksanakan kehendak-Mu. Amin 
 
Bidaracina 29 December 2021, Blasius Sumaryo SCJ
Category: Embun Sabda Padua
Hits: 832