Header-Natal

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 
Pesta kanak-kanak suci, Martir
 
Pesta ini kita rayakan untuk menghormati kanak-kanak yang menderita demi Kristus karena kejahatan Herodes.  Sungguh kejam raja Herodes ini.  Kaisar Agustus yang hidup di masa Herdoes berkata: “Lebih baik menjadi babinya Herodes dari pada menjadi putranya.”  Herodes tidak segan-segan membunuh putranya sendiri demi mempertahankan tahtanya. Kanak-kanak yang dibunuh Herodes ini belum berbicara namun telah menyatakan Kristus dan menjadi martir.
 
Herodes termasuk pemimpin yang gila akan harta, jabatan dan kedudukan. Ia tidak tenang dan bahagia jika muncul raja baru. Kelahiran Yesus sungguh mengagumkan, para Majus dari Timur melihat tandanya yakni bintang terang yang membimbing mereka untuk mencari raja baru yang lahir di Yudea. Herodes ingin mencari kanak-kanak Yesus, nemun sulit menemukannya maka semua anak dibawah usia dua tahun dibunuh oleh Herodes.
 
Seorang Malaekat membimbing Yusuf untuk mengambil Maria dan kanak-kanak Yesus dan lari ke Mesir. Ia menyelamatkan Yesus dan Maria dari angkara murka Herodes. Yusuf setia pada bimbingan dan kehendak Tuhan. Maka ia membawa Maria dan Yesus menyingkir ke Mesir.  Peristiwa ini menggenapi nubuat seorang nabi : “Dari Mesir Kupanggil anak-Ku.”
 
Kita disadarkan bahwa nafsu terhadap harta, kuasa, kedudukan dan kehormatan dapat mengabaikan orang lain bahkan merendahkan martabat dan kehormatannya sendiri. Harta dan kuasa bukan lagi disadari sebagai karunia Tuhan untuk menolong sesama supaya hidup lebih baik, lebih manusiawi, namun justru menghilangkan kemanusian dalam kehidupan bersama. Banyak orang yang lemah, kecil, miskin yang menjadi kurban dari mereka yang gila harta dan kuasa. Orang-orang ini yang perlu kita perhatikan dan kita bantu.
 
Tuhan kami bersyukur Engkau telah menyadarkan kami. Kanak-kanak suci martir-Mu memuji keangungan-Mu bukan dengan kata melainkan dengan darah. Kami mohon semoga iman kami yang kami ucapkan dengan lidah, dapat juga kami nyatakan dalam perilaku hidup kami. Amin 
 
Bidaracina 28 Desember 2021, Blasius Sumaryo SCJ