Header-Natal
Pesta Yohanes Rasul dan Penulis Injil
 
Hari ini kita merayakan santo Yohanes Rasul dan penulis Injil. Ia murid Yesus yang terkasih, paling dekat dengan Yesus. Ia membalas kasih Tuhan dengan sebulat hati. Yohanes mempunyai hati yang murni. Bahkan ia disebut sebagai seorang martir, kemartiran dengan kemurnian hati.
 
Dalam Injil hari ini terungkap cukup jelas, Maria Magdalena memberi kabar makam Yesus kosong kepada Petrus dan murid yang dikasihi yakni Yohanes. Mereka langsung lari dan membuktikannya. Yohanes lari lebih cepat, sampai di makan namun tidak masuk. Petrus sampai di makam langsung masuk melihat tanda-tanda Yesus bangkit, kemudian Yohanes masuk melihat dan percaya.
 
Petrus sebagai pemimpin diantara para Rasul diberi kesempatan oleh Yohanes untuk lebih dahulu masuk ke dalam makam, sedangkan ia menyusul masuk setelah Petrus. Yohanes rendah hati dan menaruh hormat pada pemimpin. Yohanes mempunyai karisma dan dia langsung percaya, namun dia tetap rendah hati, menghargai pemimpin dan mempersilahkan Petrus yang pertama masuk dalam makam Yesus. Dia senang bahwa Petrus hadir sebagai pemimpin bersama dengan dirinya di makam itu.
 
Yohanes memberi teladan kepada kita sebagai pribadi karismatis, sungguh mencintai Tuhan, rendah hati dan mengutamakan, menghormati pimpinan Gereja. Para pemimpin gereja dipilih oleh Tuhan dan mewarisi tradisi para rasul, bagaimana sikap dan penerimaan kita terhadap mereka? Marilah kita sungguh mencintai dan mengimani Tuhan dengan kerendahan hati seperti Yohanes. Kita melihat dan percaya.
 
Tuhan, bimbinglah kami menjadi murid yang Engkau kasihi seperti Yohanes Penginjil, menghayati dan mengembangkan iman dengan kerendahan hati. Semoga kami meneladan keutamaan Yohanes Penginjil dalam iman dan kerendahan hati agar kami  layak menikmati penuh sukacita, anugerah hidup dan keselamatan kekal. Amin 
 
Bidaracina 27 Desember 2021, Blasius Sumaryo SCJ