Print

Ketika anak berpamitan kepada orang tua bahwa ia akan pergi ke tempat yang jauh, mereka ungkapkan aku akan menyertai kamu. Anak merasa tenang dan gembira bahwa ia tidak sendirian, orang tua bersamanya. Sementara orang tua menyertai anak itu dalam doa dan penuh perhatian. Yesus ungkapkan bahwa Ia dan Bapa selalu bersama, namun banyak orang tidak percaya.

Kini Yesus tegaskan bahwa Dia akan kembali kepada Bapa, mereka akan mencari Dia, tetapi mereka akan mati dalam dosanya. “Ketempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Mereka tidak paham apa yang dikatakan Yesus, namun mereka tetap berprasangka negatif terhadap Yesus. “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?”

Yesus menegaskan bahwa tidak mungkin kita dengan kemampuan kita sendiri sampai ke tempat Bapa. Hanya melalui Yesus dan karena cinta kasih-Nya kita dapat selamat dan masuk ke rumah Bapa. Setelah mereka meninggikan Yesus di Salib, “banyak orang percaya kepada-NYa.” Kita selamat Karena pengorbanan Yesus di atas kayu Salib. Ia menyerahkan hidup-Nya supaya kita memperoleh kehidupan yang abadi.

Kita diperteguh iman kepercayaan kita kepada-Nya. Yesus selalu menghadirkan kasih Bapa kepada kita. Ia hayati kesatuan dengan Bapa dalam ketaatan sekalipun Yesus harus berkorban dan menderita. “Dan Ia yang telah mengutus Aku, menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Yesus tidak pernah merasa sendirian, Ia selalu bersama dengan Bapa dalam karya dan sabda-Nya.

Tuhan kami percaya dan semakin yakin bahwa dengan salib-Mu yang suci, Engkau telah menebus dosa-dosa kami. Engkau menerangi serta membimbing, menunjukkan jalan hidup kami. Bukalah hati kami agar selalu mengusahakan hidup suci dan pertobatan yang tulus dan kami wujudkan dengan menerima sakramen tobat. Amin

Bidaracina, 5 April 2022, Blasius Sumaryo SCJ

Category: Embun Sabda Padua
Hits: 911