Print

Kita semua menyadari pentingnya terang dalam kehidupan ini. Melalui cahaya terang, kita bisa melihat dengan tepat, jelas, jeli dan benar. Kita bisa berjalan tanpa keraguan. Terang memberikan kepastian,menghilangkan keraguan serta ketakutan. Banyak orang takut berada dalam kegelapan, jika lampu listrik padam. Sungguh terang ini amat berharga bagi kehidupan kita.

“Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Yesus menerangi pikiran dan hati kita. Ia memperkenalkan Allah sebagai Bapa, kita dapat merasakan kasih Allah yang konkrit. Allah sungguh dekat dengan kita. Kita semua saudara yang saling mencintai dan mendukung untuk berkembang. Yesus selalu meneguhkan kita, jangan takut, inilah Aku.

Yesus selalu mengungkapkan kesatuan-Nya dengan Bapa. Namun orang Farisi tidak bisa menerima dan memahami kehadiran Yesus ini. Mereka menuduh Yesus memberikan kesaksian palsu. “Engkau bersaksi tentang diri-Mu sendiri, kesaksian-Mu tidak benar.” Yesus tetap membimbing dan menerangi pikiran mereka, supaya orang Farisi tidak menghakimi menurut ukuran manusia. Kesaksian Yesus itu benar seperti terturlis dalam Taurat “bahwa sekasian dua orang adalah sah.” Bapa telah memberi kesaksian Yesus adalah Putra yang terkasih. Kini Yesus memberikan kesaksian selalu bersama dengan Bapa dan menjadi terang dunia.

Kita semakin memahami melalui terang Yesus ini bahwa Dia menghadirkan kasih Bapa kepada kita semua. Yesus dan Bapa dalam satu kesatuan menghadirkan kasih, pengampunan dan membagikan rahmat kedamaian, kebahagian. Tuhan menerangi hati, pikiran dan iman kita untuk berjalan menuju keselamtan, kebahagian sejati.

Tuhan kami bersyukur Engkau menjadi terang dunia untuk membawa semua orang pada keselamatan. Tuntunlah kami untuk selalau berjalan dalam terang-Mu dan kami dapat hidup kudus di hadapan-Mu. Amin

Bidaracina 4 April 2022, Blasius Sumaryo SCJ

Category: Embun Sabda Padua
Hits: 803