Print
KUASA ILAHI  (Mat 17:23-27)
Peringatan Santa Lusia, Perawan dan Martir
 
Lusia adalah seroang pemudi dari Sirakusa Sesilia Italia. Ia menjadi martir pada masa penganiayaan kaisar Deoklesianus tahun 304. Sebuah prasasti abad V memberikan kesaksian tetang penghormatan kepada santa Lusia di Sesilia. Namanya disebut dalam Doa Syukur Agung, merupakan peringatan akan para martir iman kekristenan pertama.
 
Para imam kepala dan pemuka-pemuka Yahudi bertanya kepada Yesus. “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus mengajak mereka untuk sungguh mengenal setiap pribadi dan daya ilahi yang menyertai mereka. Yesus tidak menjawab mereka, tetapi justru balik bertanya: “Nah dari mana pembaptisan yang dilakukan Yohanes? Dari Surga atau dari manusia.”
 
Yohanes sudah mewartakan bahwa  Yesus itu Mesias yang dinantikan kehadiran-Nya.  Orang yang dekat dengan Tuhan pasti tahu dari mana kuasa Yesus. Ia mempunyai kuasa ilahi. Orang benar menampakan diri rendah hati dalam kehidupan sehari hari. Kita semua menerima rahmat Tuhan yang mendorong kita pada pertobataan dan kuasa Allah bekerja dalam hidup kita.
 
Yohanes menunjukan kepada kita buah pertobatan itu terletak pada sikap hidup yang selalu berbuat baik kepada semua orang. Kita rendah hati, merendahkan diri dan bertindak sesuai dengan perintah Tuhan. Kita menjadi lebih terbuka menerima kelebihan orang lain dan mau serta mampu bekerjasama dengan semua orang. Suasana hidup bersama menjadi lebih harmonis, damai dan bahagia.
 
Tuhan bukalah hati kami agar kami dapat mengenal dan melihat Engkau dalam kuasa kasih. Kami bersyukur atas terang-Mu yang menuntun kami dalam kegelapan. Kuatkanlah kami untuk menapaki jalan-Mu. Amin 
 
Bidaracina 13 Desember 2021, Blasius Sumaryo SCJ
Category: Embun Sabda Padua
Hits: 1144